Salahsatu qari’ (pembaca qur’an) yang terkenal di Indonesia adalah Syaikh Abdurrahman As Sudais. Beliau merupakah seorang qari’ yang memiliki suara sangat khas, juga merupakan seorang Imam dan khatid di masjid yang paling mulia di dunia, Masjidil Haram Makkah. Syaikh menghafal al-Qur’an sejak kecil, belajar dari banyak ulama di
Dapatkita lihat di masyarakat yang agamis ini telah merebak dan menjamur yang namanya taqlid buta terhadap pendapat para Imam madzhab, para ulama, kyai, atau pun para ustadz mereka dalam suatu pendapat yang mereka paparkan/ sampaikan. Dikarenakan kejahilan yang merajalela dan tidak jujur/ sombongnya para Dai untuk mengatakan kebenaran / enggannya
DownloadMurottal 30 Juz Misyari Rasyid - Sebelum mendownload, mari kita kaji definisi dari murottal tersebut, murottal adalah membaca Al-Quran yang memfokuskan pada dua hal yaitu kebenaran bacaan dan lagu Al-Quran. Karena konsentrasi bacaan difokuskan pada penerapan tajwid sekaligus lagu, maka porsi lagu Al-Quran tidak dibawakan sepenuhnya,
DOWNLOADMUROTTAL ALQURAN MUZAMMIL HASBALLAH JUZ 30 MP3. Berikut link file download murotal Al quran 30 juz MP3 dari Muzammil Hasballah yang dapat anda download dengan mengklik langsung pada nama suratnya. 01. Surat Al-Fatihah 18. Surat Al Kahfi 36. Surat Yasiin 55. Surat Ar-Rahman 67. Surat Al-Mulk 78. Surat An-Naba’ 79. Surat An
Search Female Quran Mp3 Download. The founders of this platform are keen on providing high-quality elearning Quran experience to all Muslims in the world, kids and adults, males and females Surah Yaseen Urdu Tarjuma Kanzul Iman - Download Surah Yaseen Urdu Tarjuma Kanzul Iman mp3 for free This KJV narration is voice only and is read at a slower pace Download
Adapunlima permohonan yang disampaikan oleh Komite Hijaz, seperti ditulis di situs adalah: Pertama, memohon diberlakukan kemerdekaan bermazhab di negeri Hijaz pada salah satu dari mazhab empat, yakni Hanafi, Maliki, Syafi'i dan Hanbali.Atas dasar kemerdekaan bermazhab tersebut hendaknya dilakukan giliran antara imam-imam
HMuammar ZA - surat Al Baqarah ayat 30-32 download. Aku suka bangt sama lantunan suara kh muamar yng ini ingt nasih belajar ngaji dulu. Muammar ZA qori internasional dari jakartaSubscribelike sh. Download Qiroah Muammar ZA Mp3 Mungkin bagi anda yang gemar mendengarkan murottal sejak lama sudah tahu siapa itu H. Muammar za - al baqarah
Search Benefits Of Reading Surah Rahman Everyday. “Everything has a heart and the heart of the Glorious Quran is Surah Yaseen Surah Rahman With Urdu Translation - Qari Syed Sadaqat Ali (HD) The surah's position in the Quran in Juz 22 - 23 and it is called Makki sura Recitation of Surah Humazah is also helpful against evil eyes Recited 11 times Darood e Ibrahimi before and
A3SBhWN.
كۤهٰيٰعۤصۤ ۚ Kāf hā yā aīn ṣād. Kāf Hā Yā Ain Ṣād. ذِكْرُ رَحْمَتِ رَبِّكَ عَبْدَهٗ زَكَرِيَّا ۚ Żikru raḥmati rabbika abdahū zakariyyā. Yang dibacakan ini adalah penjelasan tentang rahmat Tuhanmu kepada hamba-Nya, Zakaria, اِذْ نَادٰى رَبَّهٗ نِدَاۤءً خَفِيًّا Iż nādā rabbahū nidā'an khafiyyān. yaitu ketika dia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lirih. قَالَ رَبِّ اِنِّيْ وَهَنَ الْعَظْمُ مِنِّيْ وَاشْتَعَلَ الرَّأْسُ شَيْبًا وَّلَمْ اَكُنْۢ بِدُعَاۤىِٕكَ رَبِّ شَقِيًّا Qāla rabbi innī wahanal-aẓmu minnī wasytaalar-ra'su syaibaw wa lam akum biduā'ika rabbi syaqiyyān. Dia Zakaria berkata, “Wahai Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah, kepalaku telah dipenuhi uban, dan aku tidak pernah kecewa dalam berdoa kepada-Mu, wahai Tuhanku. وَاِنِّيْ خِفْتُ الْمَوَالِيَ مِنْ وَّرَاۤءِيْ وَكَانَتِ امْرَاَتِيْ عَاقِرًا فَهَبْ لِيْ مِنْ لَّدُنْكَ وَلِيًّا ۙ Wa innī khiftul-mawāliya miw warā'ī wa kānatimra'atī āqiran fahab lī mil ladunka waliyyān. Sesungguhnya aku khawatir terhadap keluargaku sepeninggalku, sedangkan istriku adalah seorang yang mandul. Anugerahilah aku seorang anak dari sisi-Mu. يَّرِثُنِيْ وَيَرِثُ مِنْ اٰلِ يَعْقُوْبَ وَاجْعَلْهُ رَبِّ رَضِيًّا Yariṡunī wa yariṡu min āli yaqūba wajalhu rabbi raḍiyyān. Seorang anak yang akan mewarisi aku dan keluarga Yaqub serta jadikanlah dia, wahai Tuhanku, seorang yang diridai.” يٰزَكَرِيَّآ اِنَّا نُبَشِّرُكَ بِغُلٰمِ ِۨاسْمُهٗ يَحْيٰىۙ لَمْ نَجْعَلْ لَّهٗ مِنْ قَبْلُ سَمِيًّا Yā zakariyyā innā nubasysyiruka bigulāminismuhū yaḥyā, lam najal lahū min qablu samiyyān. Allah berfirman, “Wahai Zakaria, Kami memberi kabar gembira kepadamu dengan seorang anak laki-laki yang bernama Yahya yang nama itu tidak pernah Kami berikan sebelumnya.” قَالَ رَبِّ اَنّٰى يَكُوْنُ لِيْ غُلٰمٌ وَّكَانَتِ امْرَاَتِيْ عَاقِرًا وَّقَدْ بَلَغْتُ مِنَ الْكِبَرِ عِتِيًّا Qāla rabbi annā yakūnu lī gulāmuw wa kānatimra'atī āqiraw wa qad balagtu minal-kibari itiyyān. Dia Zakaria berkata, “Wahai Tuhanku, bagaimana mungkin aku akan mempunyai anak, sedangkan istriku seorang yang mandul dan sungguh aku sudah mencapai usia yang sangat tua?” قَالَ كَذٰلِكَۗ قَالَ رَبُّكَ هُوَ عَلَيَّ هَيِّنٌ وَّقَدْ خَلَقْتُكَ مِنْ قَبْلُ وَلَمْ تَكُ شَيْـًٔا Qāla każālika, qāla rabbuka huwa alayya hayyinuw wa qad khalaqtuka min qablu wa lam taku syai'ān. Dia Allah berfirman, ”Demikianlah.” Tuhanmu berfirman, ”Hal itu mudah bagi-Ku; sungguh, engkau telah Aku ciptakan sebelum itu, padahal pada waktu itu engkau belum berwujud sama sekali.” قَالَ رَبِّ اجْعَلْ لِّيْٓ اٰيَةً ۗقَالَ اٰيَتُكَ اَلَّا تُكَلِّمَ النَّاسَ ثَلٰثَ لَيَالٍ سَوِيًّا Qāla rabbijal lī āyahtan, qāla āyatuka allā tukalliman-nāsa ṡalāṡa layālin sawiyyān. Dia Zakaria berkata, “Wahai Tuhanku, berilah aku suatu tanda.” Allah berfirman, “Tandanya bagimu ialah bahwa engkau tidak dapat bercakap-cakap dengan manusia selama tiga hari tiga malam, padahal engkau sehat.” فَخَرَجَ عَلٰى قَوْمِهٖ مِنَ الْمِحْرَابِ فَاَوْحٰٓى اِلَيْهِمْ اَنْ سَبِّحُوْا بُكْرَةً وَّعَشِيًّا Fa kharaja alā qaumihī minal-miḥrābi fa auḥā ilaihim an sabbiḥū bukrataw wa asyiyyān. Lalu, Zakaria keluar dari mihrab menuju kaumnya lalu dia memberi isyarat kepada mereka agar bertasbihlah kamu pada waktu pagi dan petang. يٰيَحْيٰى خُذِ الْكِتٰبَ بِقُوَّةٍ ۗوَاٰتَيْنٰهُ الْحُكْمَ صَبِيًّاۙ Yā yaḥyā khużil-kitāba biquwwahtin, wa ātaināhul-ḥukma ṣabiyyān. Allah berfirman, “Wahai Yahya, ambillah pelajarilah Kitab Taurat itu dengan sungguh-sungguh.” Kami menganugerahkan hikmah kepadanya Yahya selagi dia masih kanak-kanak. وَّحَنَانًا مِّنْ لَّدُنَّا وَزَكٰوةً ۗوَكَانَ تَقِيًّا ۙ Wa ḥanānam mil ladunnā wa zakāhtan, wa kāna taqiyyān. Kami anugerahkan juga kepadanya rasa kasih sayang kepada sesama dari Kami dan bersih dari dosa. Dia pun adalah seorang yang bertakwa. وَّبَرًّاۢ بِوَالِدَيْهِ وَلَمْ يَكُنْ جَبَّارًا عَصِيًّا Wa barram biwālidaihi wa lam yakun jabbāran aṣiyyān. Dia orang yang berbakti kepada kedua orang tuanya dan dia bukan orang yang sombong lagi durhaka. وَسَلٰمٌ عَلَيْهِ يَوْمَ وُلِدَ وَيَوْمَ يَمُوْتُ وَيَوْمَ يُبْعَثُ حَيًّا ࣖ Wa salāmun alaihi yauma wulida wa yauma yamūtu wa yauma yubaṡu ḥayyān. Kesejahteraan baginya Yahya pada hari dia dilahirkan, hari dia wafat, dan hari dia dibangkitkan hidup kembali. وَاذْكُرْ فِى الْكِتٰبِ مَرْيَمَۘ اِذِ انْتَبَذَتْ مِنْ اَهْلِهَا مَكَانًا شَرْقِيًّا ۙ Ważkur fil-kitābi maryama, iżintabażat min ahlihā makānan syarqiyyān. Ceritakanlah Nabi Muhammad kisah Maryam di dalam Kitab Al-Qur’an, yaitu ketika dia mengasingkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur Baitulmaqdis. فَاتَّخَذَتْ مِنْ دُوْنِهِمْ حِجَابًاۗ فَاَرْسَلْنَآ اِلَيْهَا رُوْحَنَا فَتَمَثَّلَ لَهَا بَشَرًا سَوِيًّا Fattakhażat min dūnihim ḥijābān, fa arsalnā ilaihā rūḥanā fa tamaṡṡala lahā basyaran sawiyyān. Dia Maryam memasang tabir yang melindunginya dari mereka. Lalu, Kami mengutus roh Kami Jibril kepadanya, kemudian dia menampakkan diri di hadapannya dalam bentuk manusia yang sempurna. قَالَتْ اِنِّيْٓ اَعُوْذُ بِالرَّحْمٰنِ مِنْكَ اِنْ كُنْتَ تَقِيًّا Qālat innī aūżu bir-raḥmāni minka in kunta taqiyyān. Dia Maryam berkata kepadanya, “Sesungguhnya aku berlindung kepada Tuhan Yang Maha Pengasih darimu untuk berbuat jahat kepadaku jika kamu seorang yang bertakwa.” قَالَ اِنَّمَآ اَنَا۠ رَسُوْلُ رَبِّكِۖ لِاَهَبَ لَكِ غُلٰمًا زَكِيًّا Qāla innamā ana rasūlu rabbika, li'ahaba laki gulāman zakiyyān. Dia Jibril berkata, “Sesungguhnya aku hanyalah utusan Tuhanmu untuk memberikan anugerah seorang anak laki-laki yang suci kepadamu.” قَالَتْ اَنّٰى يَكُوْنُ لِيْ غُلٰمٌ وَّلَمْ يَمْسَسْنِيْ بَشَرٌ وَّلَمْ اَكُ بَغِيًّا Qālat annā yakūnu lī gulāmuw wa lam yamsasnī basyaruw wa lam aku bagiyyān. Dia Maryam berkata, “Bagaimana mungkin aku mempunyai anak laki-laki, padahal tidak pernah ada seorang laki-laki pun yang menyentuhku dan aku bukan seorang pelacur?” قَالَ كَذٰلِكِۚ قَالَ رَبُّكِ هُوَ عَلَيَّ هَيِّنٌۚ وَلِنَجْعَلَهٗٓ اٰيَةً لِّلنَّاسِ وَرَحْمَةً مِّنَّاۚ وَكَانَ اَمْرًا مَّقْضِيًّا Qāla każālika, qāla rabbuka huwa alayya hayyinun, wa linajalahū āyatal lin-nāsi wa raḥmatam minnā, wa kāna amram maqḍiyyān. Dia Jibril berkata, “Demikianlah.” Tuhanmu berfirman, “Hal itu sangat mudah bagi-Ku dan agar Kami menjadikannya sebagai tanda kebesaran-Ku bagi manusia dan rahmat dari Kami. Hal itu adalah suatu urusan yang sudah diputuskan.” ۞ فَحَمَلَتْهُ فَانْتَبَذَتْ بِهٖ مَكَانًا قَصِيًّا Fa ḥamalathu fantabażat bihī makānan qaṣiyyān. Maka, dia Maryam mengandungnya, lalu mengasingkan diri bersamanya ke tempat yang jauh. فَاَجَاۤءَهَا الْمَخَاضُ اِلٰى جِذْعِ النَّخْلَةِۚ قَالَتْ يٰلَيْتَنِيْ مِتُّ قَبْلَ هٰذَا وَكُنْتُ نَسْيًا مَّنْسِيًّا Fa ajā'ahal-makhāḍu ilā jizin nakhlahti, qālat yā laitanī mittu qabla hāżā wa kuntu nas-yam mansiyyān. Rasa sakit akan melahirkan memaksanya bersandar pada pangkal pohon kurma. Dia Maryam berkata, “Oh, seandainya aku mati sebelum ini dan menjadi seorang yang tidak diperhatikan dan dilupakan selama-lamanya.” فَنَادٰىهَا مِنْ تَحْتِهَآ اَلَّا تَحْزَنِيْ قَدْ جَعَلَ رَبُّكِ تَحْتَكِ سَرِيًّا Fa nādāhā min taḥtihā allā taḥzanī qad jaala rabbuki taḥtaki sariyyān. Dia Jibril berseru kepadanya dari tempat yang rendah, “Janganlah engkau bersedih. Sungguh, Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu. وَهُزِّيْٓ اِلَيْكِ بِجِذْعِ النَّخْلَةِ تُسٰقِطْ عَلَيْكِ رُطَبًا جَنِيًّا ۖ Wa huzzī ilaiki bijizin-nakhlati tusāqiṭ alaiki ruṭaban janiyyān. Goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menjatuhkan buah kurma yang masak kepadamu. فَكُلِيْ وَاشْرَبِيْ وَقَرِّيْ عَيْنًا ۚفَاِمَّا تَرَيِنَّ مِنَ الْبَشَرِ اَحَدًاۙ فَقُوْلِيْٓ اِنِّيْ نَذَرْتُ لِلرَّحْمٰنِ صَوْمًا فَلَنْ اُكَلِّمَ الْيَوْمَ اِنْسِيًّا ۚ Fa kulī wasyrabī wa qarrī ainān, fa immā tarayinna minal-basyari aḥadān, fa qūlī innī nażartu lir-raḥmāni ṣauman falan ukallimal-yauma insiyyān. Makan, minum, dan bersukacitalah engkau. Jika engkau melihat seseorang, katakanlah, Sesungguhnya aku telah bernazar puasa bicara untuk Tuhan Yang Maha Pengasih. Oleh karena itu, aku tidak akan berbicara dengan siapa pun pada hari ini.’” فَاَتَتْ بِهٖ قَوْمَهَا تَحْمِلُهٗ ۗقَالُوْا يٰمَرْيَمُ لَقَدْ جِئْتِ شَيْـًٔا فَرِيًّا Fa atat bihī qaumahā taḥmiluhū, qālū yā maryamu laqad ji'ti syai'an fariyyān. Dia Maryam membawa dia bayi itu kepada kaumnya dengan menggendongnya. Mereka kaumnya berkata, “Wahai Maryam, sungguh, engkau benar-benar telah membawa sesuatu yang sangat mungkar. يٰٓاُخْتَ هٰرُوْنَ مَا كَانَ اَبُوْكِ امْرَاَ سَوْءٍ وَّمَا كَانَتْ اُمُّكِ بَغِيًّا ۖ Yā ukhta hārūna kāna abūkimra'a sau'iw wa mā kānat ummuki bagiyyān. Wahai saudara perempuan Harun Maryam, ayahmu bukan seorang yang berperangai buruk dan ibumu bukan seorang perempuan pezina.” فَاَشَارَتْ اِلَيْهِۗ قَالُوْا كَيْفَ نُكَلِّمُ مَنْ كَانَ فِى الْمَهْدِ صَبِيًّا Fa asyārat ilaīhi, qālū kaifa nukallimu man kāna fil-mahdi ṣabiyyān. Dia Maryam menunjuk kepada bayi-nya agar mereka bertanya kepadanya. Mereka berkata, “Bagaimana mungkin kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih dalam ayunan?” قَالَ اِنِّيْ عَبْدُ اللّٰهِ ۗاٰتٰنِيَ الْكِتٰبَ وَجَعَلَنِيْ نَبِيًّا ۙ Qāla innī abdullāhi, ātāniyal-kitāba wa jaalanī nabiyyān. Dia Isa berkata, “Sesungguhnya aku hamba Allah. Dia akan memberiku Kitab Injil dan menjadikan aku seorang nabi. وَّجَعَلَنِيْ مُبٰرَكًا اَيْنَ مَا كُنْتُۖ وَاَوْصٰنِيْ بِالصَّلٰوةِ وَالزَّكٰوةِ مَا دُمْتُ حَيًّا ۖ Wa jaalanī mubārakan aina mā kuntu, wa auṣānī biṣ-ṣalāti waz-zakāti mā dumtu ḥayyān. Dia menjadikan aku seorang yang diberkahi di mana saja aku berada dan memerintahkan kepadaku untuk melaksanakan salat serta menunaikan zakat sepanjang hayatku, وَّبَرًّاۢ بِوَالِدَتِيْ وَلَمْ يَجْعَلْنِيْ جَبَّارًا شَقِيًّا Wa barram biwālidatī wa lam yajalnī jabbāran syaqiyyān. dan berbakti kepada ibuku serta Dia tidak menjadikanku orang yang sombong lagi celaka. وَالسَّلٰمُ عَلَيَّ يَوْمَ وُلِدْتُّ وَيَوْمَ اَمُوْتُ وَيَوْمَ اُبْعَثُ حَيًّا Was-salāmu alayya yauma wulittu wa yauma amūtu wa yauma ubaṡu ḥayyān. Kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku pada hari kelahiranku, hari wafatku, dan hari aku dibangkitkan hidup kembali.” ذٰلِكَ عِيْسَى ابْنُ مَرْيَمَ ۚقَوْلَ الْحَقِّ الَّذِيْ فِيْهِ يَمْتَرُوْنَ Żālika īsabnu maryama, qaulal-ḥaqqil-lażī fīhi yamtarūna. Itulah hakikat Isa putra Maryam, perkataan benar yang mereka ragukan. مَا كَانَ لِلّٰهِ اَنْ يَّتَّخِذَ مِنْ وَّلَدٍ سُبْحٰنَهٗ ۗاِذَا قَضٰٓى اَمْرًا فَاِنَّمَا يَقُوْلُ لَهٗ كُنْ فَيَكُوْنُ ۗ Mā kāna lillāhi ay yattakhiża miw waladin subḥānahū, iżā qaḍā amran fa innamā yaqūlu lahū kun fa yakūnu. Tidak patut bagi Allah mempunyai anak. Mahasuci Dia. Apabila hendak menetapkan sesuatu, Dia hanya berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka, jadilah sesuatu itu. وَاِنَّ اللّٰهَ رَبِّيْ وَرَبُّكُمْ فَاعْبُدُوْهُ ۗهٰذَا صِرَاطٌ مُّسْتَقِيْمٌ Wa innallāha rabbī wa rabbukum fabudūhu, hāżā ṣirāṭum mustaqīmun. Isa berkata, “Sesungguhnya Allah itu Tuhanku dan Tuhanmu. Sembahlah Dia! Ini adalah jalan yang lurus.” فَاخْتَلَفَ الْاَحْزَابُ مِنْۢ بَيْنِهِمْۚ فَوَيْلٌ لِّلَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ مَّشْهَدِ يَوْمٍ عَظِيْمٍ Fakhtalafal-aḥzābu mim bainihim, fa wailul lil-lażīna kafarū mim masyhadi yaumin aẓīmin. Golongan-golongan di antara mereka Yahudi dan Nasrani berselisih. Celakalah orang-orang yang kufur pada waktu menyaksikan hari yang sangat agung! اَسْمِعْ بِهِمْ وَاَبْصِرْۙ يَوْمَ يَأْتُوْنَنَا لٰكِنِ الظّٰلِمُوْنَ الْيَوْمَ فِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ Asmi bihim wa abṣir, yauma ya'tūnanā lākiniẓ-ẓālimūnal-yauma fī ḍalālim mubīnin. Alangkah tajam pendengaran dan penglihatan mereka pada hari mereka datang kepada Kami di akhirat! Akan tetapi, orang-orang zalim pada hari ini di dunia berada dalam kesesatan yang nyata. وَاَنْذِرْهُمْ يَوْمَ الْحَسْرَةِ اِذْ قُضِيَ الْاَمْرُۘ وَهُمْ فِيْ غَفْلَةٍ وَّهُمْ لَا يُؤْمِنُوْنَ Wa anżirhum yaumal-ḥasrati iż quḍiyal-amru, wa hum fī gaflatiw wa hum lā yu'minūna. Berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan ketika segala perkara telah diputus, sedangkan mereka dalam kelalaian dan mereka tidak beriman. اِنَّا نَحْنُ نَرِثُ الْاَرْضَ وَمَنْ عَلَيْهَا وَاِلَيْنَا يُرْجَعُوْنَ ࣖ Innā naḥnu nariṡul-arḍa wa man alaihā wa ilainā yurjaūna. Sesungguhnya Kamilah yang mewarisi bumi beserta semua yang ada di atasnya dan hanya kepada Kamilah mereka dikembalikan. وَاذْكُرْ فِى الْكِتٰبِ اِبْرٰهِيْمَ ەۗ اِنَّهٗ كَانَ صِدِّيْقًا نَّبِيًّا Ważkur fil-kitābi ibrāhīma, innahū kāna ṣiddīqan nabiyyān. Ceritakanlah Nabi Muhammad, kisah Ibrahim di dalam Kitab Al-Qur’an! Sesungguhnya dia adalah seorang yang sangat benar dan membenarkan lagi seorang nabi. اِذْ قَالَ لِاَبِيْهِ يٰٓاَبَتِ لِمَ تَعْبُدُ مَا لَا يَسْمَعُ وَلَا يُبْصِرُ وَلَا يُغْنِيْ عَنْكَ شَيْـًٔا Iż qāla li'abīhi yā abati lima tabudu mā lā yasmau wa lā yubṣiru wa lā yugnī anka syai'ān. Ketika dia Ibrahim berkata kepada bapaknya, “Wahai Bapakku, mengapa engkau menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat, dan tidak pula bermanfaat kepadamu sedikit pun? يٰٓاَبَتِ اِنِّيْ قَدْ جَاۤءَنِيْ مِنَ الْعِلْمِ مَا لَمْ يَأْتِكَ فَاتَّبِعْنِيْٓ اَهْدِكَ صِرَاطًا سَوِيًّا Yā abati innī qad jā'anī minal-ilmi mā lam ya'tika fattabinī ahdika ṣirāṭan sawiyyān. Wahai Bapakku, sesungguhnya telah datang kepadaku sebagian ilmu yang tidak datang kepadamu. Ikutilah aku, niscaya aku tunjukkan kepadamu jalan yang lurus. يٰٓاَبَتِ لَا تَعْبُدِ الشَّيْطٰنَۗ اِنَّ الشَّيْطٰنَ كَانَ لِلرَّحْمٰنِ عَصِيًّا Yā abati lā tabudisy-syaiṭāna, innasy-syaiṭāna kāna lir-raḥmāni aṣiyyān. Wahai Bapakku, janganlah menyembah setan! Sesungguhnya setan itu sangat durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pemurah. يٰٓاَبَتِ اِنِّيْٓ اَخَافُ اَنْ يَّمَسَّكَ عَذَابٌ مِّنَ الرَّحْمٰنِ فَتَكُوْنَ لِلشَّيْطٰنِ وَلِيًّا Yā abati innī akhāfu ay yamassaka ażābum minar-raḥmāni fa takūna lisy-syaiṭāni waliyyān. Wahai Bapakku, sesungguhnya aku takut azab dari Tuhan Yang Maha Pemurah menimpamu sehingga engkau menjadi teman setan.” قَالَ اَرَاغِبٌ اَنْتَ عَنْ اٰلِهَتِيْ يٰٓاِبْرٰهِيْمُ ۚ لَىِٕنْ لَّمْ تَنْتَهِ لَاَرْجُمَنَّكَ وَاهْجُرْنِيْ مَلِيًّا Qāla arāgibun anta an ālihatī yā ibrāhīmu, la'illam tantahi la'arjumannaka wahjurnī maliyyān. Dia bapaknya berkata, “Apakah kamu membenci tuhan-tuhanku, wahai Ibrahim? Jika tidak berhenti mencela tuhan yang kusembah, engkau pasti akan kurajam. Tinggalkanlah aku untuk waktu yang lama.” قَالَ سَلٰمٌ عَلَيْكَۚ سَاَسْتَغْفِرُ لَكَ رَبِّيْۗ اِنَّهٗ كَانَ بِيْ حَفِيًّا Qāla salāmun alaika, sa'astagfiru laka rabbī, innahū kāna bī ḥafiyyān. Dia Ibrahim berkata, “Semoga keselamatan bagimu. Aku akan memohonkan ampunan bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dia Mahabaik kepadaku. وَاَعْتَزِلُكُمْ وَمَا تَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ وَاَدْعُوْا رَبِّيْۖ عَسٰٓى اَلَّآ اَكُوْنَ بِدُعَاۤءِ رَبِّيْ شَقِيًّا Wa atazilukum wa mā tadūna min dūnillāhi wa adū rabbī, asā allā akūna biduā'i rabbī syaqiyyān. Aku akan menjauh darimu dan apa yang engkau sembah selain Allah. Aku akan berdoa kepada Tuhanku semoga aku tidak kecewa dengan doaku kepada Tuhanku.” فَلَمَّا اعْتَزَلَهُمْ وَمَا يَعْبُدُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۙوَهَبْنَا لَهٗٓ اِسْحٰقَ وَيَعْقُوْبَۗ وَكُلًّا جَعَلْنَا نَبِيًّا Falammatazalahum wa mā yabudūna min dūnillāhi, wahabnā lahū isḥāqa wa yaqūba, wa kullan jaalnā nabiyyān. Maka, ketika dia Ibrahim sudah menjauh dari mereka dan dari apa yang mereka sembah selain Allah, Kami anugerahkan kepadanya seorang anak Ishaq dan seorang cucu Yaqub. Masing-masing Kami angkat menjadi nabi. وَوَهَبْنَا لَهُمْ مِّنْ رَّحْمَتِنَا وَجَعَلْنَا لَهُمْ لِسَانَ صِدْقٍ عَلِيًّا ࣖ Wa wahabnā lahum mir raḥmatinā wa jaalnā lahum lisāna ṣidqin aliyyān. Kami anugerahkan kepada mereka sebagian dari rahmat Kami dan Kami jadikan mereka buah tutur yang baik lagi mulia. وَاذْكُرْ فِى الْكِتٰبِ مُوْسٰٓىۖ اِنَّهٗ كَانَ مُخْلَصًا وَّكَانَ رَسُوْلًا نَّبِيًّا Ważkur fil-kitābi mūsā, innahū kāna mukhlaṣaw wa kāna rasūlan nabiyyān. Ceritakanlah Nabi Muhammad, kisah Musa di dalam Kitab Al-Qur’an. Sesungguhnya dia adalah orang yang terpilih, rasul, dan nabi. وَنَادَيْنٰهُ مِنْ جَانِبِ الطُّوْرِ الْاَيْمَنِ وَقَرَّبْنٰهُ نَجِيًّا Wa nādaināhu min jānibiṭ-ṭūril-aimani wa qarrabnāhu najiyyān. Kami telah memanggilnya dari sebelah kanan Gunung Tur Sinai dan Kami dekatkan dia untuk bermunajat berbicara tanpa perantara. وَوَهَبْنَا لَهٗ مِنْ رَّحْمَتِنَآ اَخَاهُ هٰرُوْنَ نَبِيًّا Wa wahabnā lahū mir raḥmatinā akhāhu hārūna nabiyyān. Kami telah menganugerahkan kepadanya sebagian rahmat Kami, yaitu menjadikan saudaranya, Harun, sebagai nabi. وَاذْكُرْ فِى الْكِتٰبِ اِسْمٰعِيْلَ ۖاِنَّهٗ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُوْلًا نَّبِيًّا ۚ Ważkur fil-kitābi ismāīla, innahū kāna ṣādiqal-wadi wa kāna rasūlan nabiyyān. Ceritakanlah Nabi Muhammad kisah Ismail di dalam Kitab Al-Qur’an. Sesungguhnya dia adalah orang yang benar janjinya, rasul, dan nabi. وَكَانَ يَأْمُرُ اَهْلَهٗ بِالصَّلٰوةِ وَالزَّكٰوةِۖ وَكَانَ عِنْدَ رَبِّهٖ مَرْضِيًّا Wa kāna ya'muru ahlahū biṣ-ṣalāti waz-zakāhti, wa kāna inda rabbihī marḍiyyān. Dia selalu menyuruh keluarganya untuk menegakkan salat dan menunaikan zakat. Dia adalah orang yang diridai oleh Tuhannya. وَاذْكُرْ فِى الْكِتٰبِ اِدْرِيْسَۖ اِنَّهٗ كَانَ صِدِّيْقًا نَّبِيًّا ۙ Ważkur fil-kitābi idrīsa, innahū kāna ṣādiqan nabiyyān. Ceritakanlah Nabi Muhammad kisah Idris di dalam Kitab Al-Qur’an. Sesungguhnya dia adalah orang yang sangat benar dan membenarkan lagi seorang nabi. وَّرَفَعْنٰهُ مَكَانًا عَلِيًّا Wa rafanāhu makānan aliyyān. Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi. اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ اَنْعَمَ اللّٰهُ عَلَيْهِمْ مِّنَ النَّبِيّٖنَ مِنْ ذُرِّيَّةِ اٰدَمَ وَمِمَّنْ حَمَلْنَا مَعَ نُوْحٍۖ وَّمِنْ ذُرِّيَّةِ اِبْرٰهِيْمَ وَاِسْرَاۤءِيْلَ ۖوَمِمَّنْ هَدَيْنَا وَاجْتَبَيْنَاۗ اِذَا تُتْلٰى عَلَيْهِمْ اٰيٰتُ الرَّحْمٰنِ خَرُّوْا سُجَّدًا وَّبُكِيًّا ۩ Ulā'ikal-lażīna anamallāhu alaihim minan-nabiyyīna min żurriyyati ādama wa mimman ḥamalnā maa nūḥin, wa min żurriyyati ibrāhīma wa isrā'īla, wa mimman hadainā wajtabainā, iżā tutlā alaihim āyātur-raḥmāni kharrū sujjadaw wa bukiyyān. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yakni para nabi keturunan Adam, orang yang Kami bawa dalam kapal bersama Nuh, keturunan Ibrahim dan Israil Yaqub, serta orang yang telah Kami beri petunjuk dan Kami pilih. Apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Allah Yang Maha Pengasih, mereka tunduk, sujud, dan menangis. ۞ فَخَلَفَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ اَضَاعُوا الصَّلٰوةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوٰتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا ۙ Fa khalafa mim badihim khalfun aḍāuṣ-ṣalāta wattabausy-syahawāti fa saufa yalqauna gayyān. Kemudian, datanglah setelah mereka generasi pengganti yang mengabaikan salat dan mengikuti hawa nafsu. Mereka kelak akan tersesat. اِلَّا مَنْ تَابَ وَاٰمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَاُولٰۤىِٕكَ يَدْخُلُوْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يُظْلَمُوْنَ شَيْـًٔا ۙ Illā man tāba wa āmana wa amila ṣāliḥan fa ulā'ika yadkhulūnal-jannata wa lā yuẓlamūna syai'ān. Kecuali orang yang bertobat, beriman, dan beramal saleh, mereka akan masuk surga dan tidak dizalimi sedikit pun. جَنّٰتِ عَدْنِ ِۨالَّتِيْ وَعَدَ الرَّحْمٰنُ عِبَادَهٗ بِالْغَيْبِۗ اِنَّهٗ كَانَ وَعْدُهٗ مَأْتِيًّا Jannāti adninil-latī waadar-raḥmānu ibādahū bil-gaibi, innahū kāna waduhū ma'tiyyān. Yaitu, surga Adn yang telah dijanjikan oleh Allah Yang Maha Pengasih kepada hamba-hamba-Nya, sekalipun surga itu gaib. Sesungguhnya janji-Nya pasti ditepati. لَا يَسْمَعُوْنَ فِيْهَا لَغْوًا اِلَّا سَلٰمًاۗ وَلَهُمْ رِزْقُهُمْ فِيْهَا بُكْرَةً وَّعَشِيًّا Lā yasmaūna fīhā lagwan illā salāmān, wa lahum rizquhum fīhā bukrataw wa asyiyyān. Di dalamnya mereka tidak mendengar perkataan yang tidak berguna, kecuali salam ucapan kebaikan dan kedamaian. Di dalamnya mereka mendapatkan rezeki pada pagi dan petang. تِلْكَ الْجَنَّةُ الَّتِيْ نُوْرِثُ مِنْ عِبَادِنَا مَنْ كَانَ تَقِيًّا Tilkal-jannatul-latī nūriṡu min ibādinā man kāna taqiyyān. Itulah surga yang akan Kami wariskan kepada hamba-hamba Kami yang selalu bertakwa. وَمَا نَتَنَزَّلُ اِلَّا بِاَمْرِ رَبِّكَۚ لَهٗ مَا بَيْنَ اَيْدِيْنَا وَمَا خَلْفَنَا وَمَا بَيْنَ ذٰلِكَ وَمَا كَانَ رَبُّكَ نَسِيًّا ۚ Wa mā natanazzalu illā bi'amri rabbika, lahū mā baina aidīnā wa mā khalfanā wa mā baina żālika wa mā kāna rabbuka nasiyyān. Tidaklah kami Jibril turun, kecuali atas perintah Tuhanmu. Milik-Nya segala yang ada di hadapan kita, di belakang kita, dan di antara keduanya. Tuhanmu sekali-kali bukan pelupa. رَبُّ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا فَاعْبُدْهُ وَاصْطَبِرْ لِعِبَادَتِهٖۗ هَلْ تَعْلَمُ لَهٗ سَمِيًّا ࣖ Rabbus-samāwāti wal-arḍi wa mā bainahumā fabudhu waṣṭabir liibādatihī, hal talamu lahū samiyyān. Dialah Tuhan yang menguasai langit, bumi, dan segala yang ada di antara keduanya. Maka, sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beribadah kepada-Nya. Apakah engkau mengetahui sesuatu yang sama dengan-Nya? وَيَقُوْلُ الْاِنْسَانُ ءَاِذَا مَا مِتُّ لَسَوْفَ اُخْرَجُ حَيًّا Wa yaqūlul-insānu a'iżā mā mittu lasaufa ukhraju ḥayyān. Orang kafir berkata, “Betulkah apabila telah mati kelak, aku sungguh-sungguh akan dibangkitkan hidup kembali?” اَوَلَا يَذْكُرُ الْاِنْسَانُ اَنَّا خَلَقْنٰهُ مِنْ قَبْلُ وَلَمْ يَكُ شَيْـًٔا Awalā yażkurul-insānu annā khalaqnāhu min qablu wa lam yaku syai'ān. Apakah manusia tidak menyadari bahwa Kami telah menciptakannya dahulu, padahal sebelumnya dia tidak berwujud sama sekali? فَوَرَبِّكَ لَنَحْشُرَنَّهُمْ وَالشَّيٰطِيْنَ ثُمَّ لَنُحْضِرَنَّهُمْ حَوْلَ جَهَنَّمَ جِثِيًّا Fa wa rabbika lanaḥsyurannahum wasy-syayāṭīna ṡumma lanuḥḍirannahum ḥaula jahannama jiṡiyyān. Maka, demi Tuhanmu Nabi Muhammad, sungguh, Kami pasti akan mengumpulkan mereka bersama setan, kemudian pasti Kami akan mendatangkan mereka ke sekeliling Jahanam dengan tersungkur. ثُمَّ لَنَنْزِعَنَّ مِنْ كُلِّ شِيْعَةٍ اَيُّهُمْ اَشَدُّ عَلَى الرَّحْمٰنِ عِتِيًّا ۚ Ṡumma lananzianna min kulli syīatin ayyuhum asyaddu alar-raḥmāni itiyyān. Kemudian, pasti akan Kami tarik dari setiap golongan siapa di antara mereka yang paling durhaka kepada Yang Maha Pengasih. ثُمَّ لَنَحْنُ اَعْلَمُ بِالَّذِيْنَ هُمْ اَوْلٰى بِهَا صِلِيًّا Ṡumma lanaḥnu alamu bil-lażīna hum aulā bihā ṣiliyyān. Selanjutnya, Kami sungguh lebih mengetahui orang yang paling layak dimasukkan ke dalam neraka. وَاِنْ مِّنْكُمْ اِلَّا وَارِدُهَا ۚ كَانَ عَلٰى رَبِّكَ حَتْمًا مَّقْضِيًّا ۚ Wa im minkum illā wāriduhā, kāna alā rabbika ḥatmam maqḍiyyān. Tidak ada seorang pun di antaramu yang tidak melewatinya sirat di atas neraka. Hal itu bagi Tuhanmu adalah ketentuan yang sudah ditetapkan. ثُمَّ نُنَجِّى الَّذِيْنَ اتَّقَوْا وَّنَذَرُ الظّٰلِمِيْنَ فِيْهَا جِثِيًّا Ṡumma nunajjil-lażīnattaqau wa nażaruẓ-ẓālimīna fīhā jiṡiyyān. Selanjutnya, Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalamnya neraka dalam keadaan tersungkur. وَاِذَا تُتْلٰى عَلَيْهِمْ اٰيٰتُنَا بَيِّنٰتٍ قَالَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓاۙ اَيُّ الْفَرِيْقَيْنِ خَيْرٌ مَّقَامًا وَّاَحْسَنُ نَدِيًّا Wa iżā tutlā alaihim āyātunā bayyinātin qālal-lażīna kafarū lil-lażīna āmanū, ayyul-farīqaini khairum maqāmaw wa aḥsanu nadiyyān. Apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami yang jelas, niscaya orang-orang yang kufur berkata kepada orang-orang yang beriman, “Manakah di antara kedua golongan yang lebih baik tempat tinggal dan lebih indah tempat pertemuan-nya?” وَكَمْ اَهْلَكْنَا قَبْلَهُمْ مِّنْ قَرْنٍ هُمْ اَحْسَنُ اَثَاثًا وَّرِءْيًا Wa kam ahlaknā qablahum min qarnin hum aḥsanu aṡāṡaw wa ri'yān. Betapa banyak umat yang ingkar yang telah Kami binasakan sebelum mereka, padahal mereka lebih bagus perkakas rumah tangganya dan lebih indah dipandang mata. قُلْ مَنْ كَانَ فِى الضَّلٰلَةِ فَلْيَمْدُدْ لَهُ الرَّحْمٰنُ مَدًّا ەۚ حَتّٰىٓ اِذَا رَاَوْا مَا يُوْعَدُوْنَ اِمَّا الْعَذَابَ وَاِمَّا السَّاعَةَ ۗفَسَيَعْلَمُوْنَ مَنْ هُوَ شَرٌّ مَّكَانًا وَّاَضْعَفُ جُنْدًا Qul man kāna fiḍ-ḍalālati falyamdud lahur-raḥmānu maddān, ḥattā iżā ra'au mā yūadūna immal-ażāba wa immas-sāata fa sayalamūna man huwa syarrum makānaw wa aḍafu jundān. Katakanlah Nabi Muhammad, “Siapa yang berada dalam kesesatan, biarlah Tuhan Yang Maha Pengasih memperpanjang waktu baginya. Hingga apabila telah melihat apa yang diancamkan kepada mereka, baik azab maupun Kiamat, mereka akan mengetahui siapa yang lebih buruk kedudukannya dan lebih lemah bala tentaranya.” وَيَزِيْدُ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اهْتَدَوْا هُدًىۗ وَالْبٰقِيٰتُ الصّٰلِحٰتُ خَيْرٌ عِنْدَ رَبِّكَ ثَوَابًا وَّخَيْرٌ مَّرَدًّا Wa yazīdullāhul-lażīnahtadau hudān, wal-bāqiyātuṣ-ṣāliḥātu khairun inda rabbika ṡawābaw wa khairum maraddān. Allah akan menambah petunjuk kepada orang-orang yang telah mendapat petunjuk. Amal kebajikan yang kekal itu lebih baik pahala dan kesudahannya di sisi Tuhanmu. اَفَرَاَيْتَ الَّذِيْ كَفَرَ بِاٰيٰتِنَا وَقَالَ لَاُوْتَيَنَّ مَالًا وَّوَلَدًا ۗ Afa ra'aital-lażī kafara bi'āyātinā wa qāla la'ūtayanna mālaw wa waladān. Lalu, apakah engkau melihat orang yang kufur terhadap ayat-ayat Kami dan dia mengatakan, “Di akhirat pasti aku akan diberi harta dan anak.” اَطَّلَعَ الْغَيْبَ اَمِ اتَّخَذَ عِنْدَ الرَّحْمٰنِ عَهْدًا ۙ Aṭṭalaal-gaiba amittakhaża indar-raḥmāni ahdān. Apakah dia melihat yang gaib ataukah telah membuat perjanjian di sisi Tuhan Yang Maha Pengasih? كَلَّا ۗسَنَكْتُبُ مَا يَقُوْلُ وَنَمُدُّ لَهٗ مِنَ الْعَذَابِ مَدًّا ۙ Kallā, sanaktubu mā yaqūlu wa namuddu lahū minal-ażābi maddān. Sama sekali tidak! Kami akan menulis apa yang dia katakan dan Kami akan memperpanjang azab untuknya secara sempurna. وَّنَرِثُهٗ مَا يَقُوْلُ وَيَأْتِيْنَا فَرْدًا Wa nariṡuhū mā yaqūlu wa ya'tīnā fardān. Kami akan mengambil kembali apa yang dia katakan itu harta dan anak dan dia datang kepada Kami seorang diri. وَاتَّخَذُوْا مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ اٰلِهَةً لِّيَكُوْنُوْا لَهُمْ عِزًّا ۙ Wattakhażū min dūnillāhi ālihatal liyakūnū lahum izzān. Mereka telah menjadikan selain Allah sebagai tuhan-tuhan agar menjadi pembela mereka. كَلَّا ۗسَيَكْفُرُوْنَ بِعِبَادَتِهِمْ وَيَكُوْنُوْنَ عَلَيْهِمْ ضِدًّا ࣖ Kallā, sayakfurūna biibādatihim wa yakūnūna alaihim ḍiddān. Sama sekali tidak! Mereka tuhan-tuhan itu akan mengingkari penyembahan mereka orang-orang kafir terhadapnya dan menjadi musuh bagi mereka. اَلَمْ تَرَ اَنَّآ اَرْسَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ عَلَى الْكٰفِرِيْنَ تَؤُزُّهُمْ اَزًّا ۙ Alam tara annā arsalnasy-syayāṭīna alal-kāfirīna ta'uzzuhum azzān. Tidakkah engkau memperhatikan bahwa Kami telah mengutus setan-setan kepada orang-orang kafir untuk benar-benar menggoda mereka berbuat maksiat? فَلَا تَعْجَلْ عَلَيْهِمْۗ اِنَّمَا نَعُدُّ لَهُمْ عَدًّا ۗ Falā tajal alaihim, innamā nauddu lahum addān. Maka, janganlah engkau Nabi Muhammad tergesa-gesa memintakan azab bagi mereka. Sesungguhnya Kami hanyalah menghitung dengan teliti datangnya siksaan untuk mereka. يَوْمَ نَحْشُرُ الْمُتَّقِيْنَ اِلَى الرَّحْمٰنِ وَفْدًا Yauma naḥsyurul-muttaqīna ilar-raḥmāni wafdān. Ingatlah suatu hari ketika Kami mengumpulkan orang-orang yang bertakwa menghadap kepada Allah Yang Maha Pengasih sebagai rombongan yang terhormat وَنَسُوْقُ الْمُجْرِمِيْنَ اِلٰى جَهَنَّمَ وِرْدًا ۘ Wa nasūqul-mujrimīna ilā jahannama wirdān. dan Kami menggiring para pendurhaka ke neraka Jahanam dalam keadaan dahaga. لَا يَمْلِكُوْنَ الشَّفَاعَةَ اِلَّا مَنِ اتَّخَذَ عِنْدَ الرَّحْمٰنِ عَهْدًا ۘ Lā yamlikūnasy-syafāata illā manittakhaża indar-raḥmāni ahdān. Mereka tidak punya hak mendapat atau memberi syafaat pertolongan, kecuali orang yang telah mengadakan perjanjian di sisi Allah Yang Maha Pengasih. وَقَالُوا اتَّخَذَ الرَّحْمٰنُ وَلَدًا ۗ Wa qāluttakhażar-raḥmānu waladān. Mereka berkata, “Allah Yang Maha Pengasih telah mengangkat anak.” لَقَدْ جِئْتُمْ شَيْـًٔا اِدًّا ۙ Laqad ji'tum syai'an iddān. Sungguh, kamu benar-benar telah membawa sesuatu yang sangat mungkar. تَكَادُ السَّمٰوٰتُ يَتَفَطَّرْنَ مِنْهُ وَتَنْشَقُّ الْاَرْضُ وَتَخِرُّ الْجِبَالُ هَدًّا ۙ Takādus-samāwātu yatafaṭṭarna minhu wa tansyaqqul-arḍu wa takhirrul-jibālu haddān. Karena ucapan itu, hampir saja langit pecah, bumi terbelah, dan gunung-gunung runtuh berkeping-keping. اَنْ دَعَوْا لِلرَّحْمٰنِ وَلَدًا ۚ An daau lir-raḥmāni waladān. Hal itu terjadi karena mereka menganggap Allah Yang Maha Pengasih mempunyai anak. وَمَا يَنْۢبَغِيْ لِلرَّحْمٰنِ اَنْ يَّتَّخِذَ وَلَدًا ۗ Wa mā yambagī lir-raḥmāni ay yattakhiża waladān. Tidak sepantasnya Allah Yang Maha Pengasih mengangkat anak. اِنْ كُلُّ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ اِلَّآ اٰتِى الرَّحْمٰنِ عَبْدًا ۗ In kullu man fis-samāwāti wal-arḍi illā ātir-raḥmāni abdān. Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi, kecuali akan datang kepada Allah Yang Maha Pengasih sebagai seorang hamba. لَقَدْ اَحْصٰىهُمْ وَعَدَّهُمْ عَدًّا ۗ Laqad aḥṣāhum wa addahum addān. Sungguh, Dia Allah benar-benar telah menentukan jumlah mereka dan menghitungnya dengan teliti. وَكُلُّهُمْ اٰتِيْهِ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ فَرْدًا Wa kulluhum ātīhi yaumal-qiyāmati fardān. Semuanya akan datang kepada Allah pada hari Kiamat sendiri-sendiri. اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ سَيَجْعَلُ لَهُمُ الرَّحْمٰنُ وُدًّا Innal-lażīna āmanū wa amiluṣ-ṣāliḥāti sayajalu lahumur-raḥmānu wuddān. Sesungguhnya bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, Allah Yang Maha Pengasih akan menanamkan rasa cinta dalam hati mereka. فَاِنَّمَا يَسَّرْنٰهُ بِلِسَانِكَ لِتُبَشِّرَ بِهِ الْمُتَّقِيْنَ وَتُنْذِرَ بِهٖ قَوْمًا لُّدًّا Fa innamā yassarnāhu bilisānika litubasysyira bihil-muttaqīna wa tunżira bihī qaumal luddān. Sesungguhnya Kami telah memudahkan Al-Qur’an itu dengan bahasamu Nabi Muhammad agar dengannya engkau memberi kabar gembira kepada orang-orang yang bertakwa dan memberi peringatan kepada kaum yang membangkang. وَكَمْ اَهْلَكْنَا قَبْلَهُمْ مِّنْ قَرْنٍۗ هَلْ تُحِسُّ مِنْهُمْ مِّنْ اَحَدٍ اَوْ تَسْمَعُ لَهُمْ رِكْزًا ࣖ Wa kam ahlaknā qablahum min qarnin, hal tuḥissu minhum min aḥadin au tasmau lahum rikzān. Betapa banyak umat yang telah Kami binasakan sebelum mereka. Apakah engkau Nabi Muhammad melihat salah seorang dari mereka atau mendengar bisikan mereka?
AboutContact UsQuranicAudio Surat Maryam by Abdur-Rahman as-SudaisDownload